Sabtu, 15 Oktober 2016

ARSITEKTUR & LINGKUNGAN: GREEN ARCHITECTURE

Firza Adrian
GREEN ARCHITECTURE



A. PENGERTIAN 

1. Arsitektur

Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.


2. Lingkungan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi.

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMBANGUNAN

1.    Dampak Negatif

·         - Lahan terbuka berubah menjadi lahan tertutup.
·         -Area resapan air menjadi berkurang.
·         -Lahan pertanian berkurang.
·         -Kerusakan tanah
·        - Berkurangnya penghijauan

2.     Dampak Positif

·        - Daerah sepi menjadi ramai.
·        - Pajak Bumi dan Bangunan jadi tinggi.
·       -  Harga tanah menjadi tinggi.
·      -   Lahan menjadi Areal yang tertata rapi.
·       - Terbuka lapangan kerja baru bagi penduduk asli.
·       - Terbentuknya sarana dan prasarana baru.
·      -  Terbentuk jaringan transportasi baru

GREEN ARCHITECTURE

Green Architecture adalah sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal.
Hal ini telah dilakukan dengan pemanfaatan kondisi lingkungan dengan bukaan yag optimal. Di jaman sekarang jarang ada contoh bangunan yang menggunakan pendekatan green architecture. Kita mungkin perlu melihat balik kepada aesitektur vernakuler yang banyak mendukung pendekatan green architecture. Namun perlu disadari bahwa mendesain bangunan dengan pendekatan green architecture bukan berarti kembali kepada tradisi tersebut. Hanya sikap terhadap pemilihan material dan sumbernya saja dari pendekatan arsitektur vernakuler yang perlu diakomodasi di masa depan.
Konsep arsitektur ini lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki tingkat keselarasan yang tinggi antara strukturnya dengan lingkungan, dan penggunaan sistem utilitas yang sangat baik.
Green architecture dipercaya sebagai desain yang baik dan bertanggung jawab, dan diharapkan digunakan di masa kini dan masa yang akan datang. Dalam jangka panjang, biaya lingkungan sama dengan biaya sosial, manfaat lingkungan sama juga dengan manfaat sosial. Persoalan energi dan lingkungan merupakan kepentingan profesional bagi arsitek yang sasarannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup.Dalam arsitektur ada banyak jalan sehingga bangunan dapat dikatakan “green” dan merespon terhadap masalah pertumbuhan lingkungan. Penyediaan energi yang tidak memadai di negara tropis (salah satunya penghentian arus listrik secara periodik) dan meningkatnya harga tinggi di seluruh dunia merupakan tuntutan akan bangunan yang sesuai dengan iklim, tanpa penyejuk udara mekanis.


PRINSIP-PRINSIP GREEN ARCHITECTURE

1. Hemat energi, meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik.
2. Memperhatikan kondisi iklim.
3. Penggunaan material bangunan dengan mempertimbangkan aspek perlindungan ekosistem dan  sumber daya alam, agar tidak membayahakan.
4. Tidak berimplikasi negatif terhadap kesehatan dan kenyamanan pengguna bangunan
5. Merespon keadaan tapak dari bangunan.
6. Menerapkan/menggunakan prinsip-prinsip yang ada secara keseluruhan.


SIFAT-SIFAT PADA BANGUNAN BERKONSEP GREEN ARCHITECTURE

Green dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik).

1. Sustainable (Berkelanjutan)
Yang berarti bangunan green architecture tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan-perubuhan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar.

2. Earthfriendly (Ramah Lingkungan)
Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep green architecture apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi.Oleh karena itu bangunan berkonsep green architecture mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan aspek-aspek pendukung lainnya.

3. High Performance Building (Bangunan dengan Performa yang Baik)
Bangunan berkonsep Green Arsitektur mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat-sifat lainnya. Sifat ini adalah “High performance building”. Mengapa pada bangunan Green Arsitektur harus mempunyai sifat ini? Salah satu fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan memenfaatkan energi yang berasal dari alam (Energy of nature) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi (High technology performance). Contohnya:
1)  Penggunaan panel surya (solar cell) untuk memanfaatkan energi panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik rumahan.
2) Penggunaan material-material yang dapat didaur ulang, penggunaan konstruksi-konstruksi maupun bentuk fisik dan fasad bangunan tersebut yang dapat mendukung konsep Green Arsitektur. Bangunan perkantoran yang menggunakan bentuk bangunan untuk menyatakan simbol Green Arsitektur.

Contoh Bangunan yang menerapkan sistem "Green Architecture"

ALLIANZ TOWER, JAKARTA
                   
 


Environmental Sustainable Design (ESD) atau desain ramah lingkungan merupakan tuntutan arsitektur bangunan masa kini. Di tengah ancaman pemanasan global dan perubahan iklim yang kian mencemaskan umat manusia, sangatlah penting ketika membangun gedung atau menara selalu memperhatikan aspek-aspek kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Namun sayangnya belum banyak bangunan di Jakarta yang arsitekturnya telah menerapkan konsep ESD. Allianz Tower merupakan satu di antara yang sedikit itu, sehingga keberadaannya di kawasan strategis kota Jakarta (Kuningan) segera saja menjadi ikon hijau yang memukau.

Berikut ini adalah serangkaian aspek-aspek yang selaras dengan konsep dasar ESD:

1. Orientasi Gedung
Desain dari menara ini adalah bagian paling ramping pada sisi timur dan barat untuk mengurangi panas dan paparan UV dari sinar matahari langsung yang diarahkan ke bagian depan.
2. Penyerapan air secara alami
Allianz Tower meminimalisasi area basement; oleh karena itu 70 persen dari lokasi tersebut dapat difungsikan sebagai tempat penyerapan alami air hujan. Ini merupakan hal yang penting sebagai solusi atas masalah banjir di Jakarta. Dengan sistem ini dan pendauran ulang air hujan dan limbah air dari menara, kita dapat mengurangi secara substansial jumlah air yang terbuang, yang akan dibuang ke sungai. Tanah di sekitar Menara dimaksimalkan sebagai penyerap alami air dan penyaring alami. Dewan Kota DKI Jakarta hanya merekomendasikan minimum 30 persen dari area diperuntukan bagi area penyerapan, kami menyediakan hampir mencapai 70 persen.
3. Daur ulang air
80% dari limbah air akan didaur ulang untuk menyirami tanaman, air flushing untuk toilet dan untuk mengoperasikan pendingin menara, seperti kami menggunakan sistem pendingin air untuk mendinginkan gedung.
4. Pengumpulan air hujan
Air hujan dikumpulkan dari area atap dan disimpan di tangki air bawah tanah untuk kebutuhan masa depan sebagai air daur ulang bersama dengan air daur ulang dari limbah sisa penyiraman.
5. Saluran
Hanya 20% air kotor yang akan disalurkan ke Lokasi Pengolahan Air Limbah yang telah ada, di sisi utara dari Allianz Tower dan dioperasikan oleh Pemerintah DKI Jakarta.
6. Konstruksi kaca teknologi terkini
Konstruksi kaca ganda digunakan sebagai tampak bangunan; kombinasi dari kaca reflektif setebal 8 mm dan kaca bening setebal 6mm, dengan jarak hampa udara sebesar 12 mm di antaranya. Konstruksi kaca ganda ini akan mengurangi panas secara drastis dan menghilangkan suara lalu lintas yang berlebihan dari jalan utama.
7. Menggunakan lampu hemat energi 
seperti LED dan T5 Fluorescence hampir di sebagian besar area kantor untuk mengurangi penggunaan listrik.
8. Rekomendasi penggunaan Cobble Stone 
sebagai dasar jalan dan landasan area kemudi, sehingga setiap area di sekitar gedung mampu berfungsi sebagai penyerap alami air.
9. Secara mayoritas areal parkir dibangun di atas tanah di dasar menara. 
Ini akan mengurangi energi untuk operasional karena untuk ini tidak membutuhkan ventilasi mekanis dan penerangan buatan (pada siang hari). Pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan area parkir bawah tanah multilevel. Areal parkir di atas lebih murah dibangun dan meminimalisasi area cakupan bawah tanah, dengan begitu membebaskan 70 persen total area dari 7.000 m2 sebagai tanah serapan untuk air hujan.
10. Pepohonan yang besar dan asri ditanam pada area penyerapan air dan area sekitar Allianz Tower. Lingkungan yang hijau akan mengurangi panas matahari dan menurunkan suhu di sekitar gedung. Kami berharap Allianz Tower dapat menumbuhkan semangat Green dan Sustainable dan menjadi gedung yang melestarikan lingkungan.




Selasa, 11 Oktober 2016

TUGAS TIPOLOGI BANGUNAN: ANALISA SEDERHANA ARSITEKTUR KLASIK & ARSITEKTUR MODERN

Firza Adrian
1. Parthenon, Athena


Ketika terjadi pergantian periode dari Arkaik ke Klasik, tidak muncul banyak perubahan pada arsitektur. Yang unik adalah bahwa pada masa kini, ada lebih banyak kuil dari perode Arkaik dibandingkan dari periode Klasik yang masih bertahan. Kuil Klasik paling terkenal yang masih ada yaitu Parthenon di Athena, yang rancangannya menggabungkan gaya lama (Doria) dan gaya baru (Ionia).
Parthenon adalah kuil bagi dewi Athena Parthenos ("Athena Suci"). Kuil ini dibangun pada tahun 440-an SM dari uang iuran Liga Delos, sebuah perkumpulan yang dipimpin oleh kota Athena. Kuil ini dimaksudkan untuk menjadi salah satu kuil terbaik yang pernah dibangun. Keseluruhan bangunanya dibuat dari marmer, bahkan gentingnya juga. Di bagian depannya terdapat delapan tiang dan pada metopenya terdapat relief yang indah. Supaya Parthenon nampak mengarah ke langit, arsiteknya melengkungkan banyak garisnya ke arah atas pada bagian tengahnya.
Arsitektur klasik Yunani selain partheon adalah  agora (public space, selasar tempat masyarakat bernteraksi yang terdapat di jalanan), bouleterion (balai dewan) gymnasium (sekolah), pastanium  (kantor walikota), stadion, & teather. Bangunan-bangunan di Yunani menggunakan prinsip post linthel yang merupakan penemuan struktural pertama yakni dua kolom yang dapat mendukung unsur horizontal. Stoa(kolom) merupakan elemen arsitektural estetis  yang ditonjolkan sehingga kedepannya di beberapa polis setiap kolom memiliki ciri khasnya sendiri seperti, doric (dari Doria), ionic (dari Ionia), dan corintian (dari Corintia). Kolom-kolom tersebut dibangun menggunakan rasionalitas masyarakat Yunani yang kemudian dibakukan dalam sebuah aturan desain yakni golden section dan greek order. 
Sebagai akar dari arsitektur Barat, arsitektur klasik Yunani ditandai dengan hadirnya Kuil Parthenon yang menjadi icondari jaman ini. Bentuk bangunan yang terjadi banyak dipengaruhi oleh kepercayaan politheisme yang dianut oleh masyarakatnya, terlihat dari kuil-kuil yang berbeda untuk menyembah dewa-dewa yang berbeda pula.

Beberapa tipologi utama dari periode ini adalah:

1. Menggunakan struktur dinding masif dengan material batu alam yang dipotong persegi dan ditumpuk. Karena bukaan yang mampu dibuat sangat minimal, maka bagian ruang dalam menjadi gelap. Cahaya hanya datang dari pintu di depan saja.
 2. Penggunaan struktur tumpuk juga pada kolom di luar bangunan. Di atas kolom, terdapat balok horizontal penyangga atap yang disebut entablature. Sebagai konsekuensi dari penggunaan struktur tumpuk batu masif pada bagian ini, maka bentang lebar tidak dimungkinkan, sehingga jarak antar kolom relatif sempit.
Pada hubungan antara kolom dan entablature biasa diberi ornamen berupa ukiran yang kemudian dikenal dengan gaya Doric. Pada masa Romawi gaya kolom ini dikembangkan lagi menjadi Ionic dan Corinthian. Struktur utama penyangga atap juga tersusun dari batu dan disebutpediment, ditopang oleh entablature.
3. Adanya deretan kolom di luar dinding bangunan. Selain mencitrakan kesan megah secara visual (bentuk kolom langsing tinggi yang sangat besar dibandingkan dengan skala manusia), hal ini berhubungan dengan kepercayaan masyarakat Yunani yang sangat sensitif terhadap alam. Mereka menganggap tanda-tanda yang terjadi di alam adalah perlambang kehadiran para dewa. Oleh karena itu mereka selalu berusaha dekat dengan alam, dan kuil pun dibuat seolah-olah terbuka dan tidak masif (deretan kolom mengurangi kesan masif dari bangunan).

Gambar 1.1 Tampak Perspektif

Gambar 1.2 Tampak Muka

Gambar 1.3 Tampak dari Dalam

Gambar 1.4 Detail Pilar

 Gambar 1.5 Detail Pilar

Gambar 1.6 Detail Ornamen

Gambar 1.7 Denah
 Gambar 1.8 Potongan/Aksonometri

2. Rome Pantheon

Arsitektur klasik Romawi berkembang dari arsitektur klasik Yunani dan beberapa arsitektur lain tetangga imperium ini seperti arsitektur Mesopotamia, sehingga lahir tipologi denah dan teknologi baru dalam arsitektur. Arsitektur klasik Romawi berupa basilika (pengembangan parthenon), pantheon (parthenon dengan tipologi denah lingkaran), benteng, aquaduct, kuburan, stadion, theater, sekolah, hypocaust (bagian servis pemandian),apodyterium (pemandian air hangat), frigidarium (pemandian air hangat), calidarium (pemandian air hangat).
Pada periode ini tingkat peradaban dan teknologinya sudah lebih tinggi dari Yunani. Namun demikian bentuk dasar arsitekturnya tetap mengambil beberapa bentuk dari arsitektur klasik Yunani. Apabila periode Yunani memiliki kuil Partheon, maka periode Romawi memiliki kuil Pantheon sebagai simbol yang terkenal.

Beberapa tipologi utama dari periode ini adalah:

Penggunaan teknologi pembuatan busur dengan struktur batu yang ditumpuk, baik pada bukaan (pintu, jendela) maupun pada bagian “kepala” bangunan. Busur yang diaplikasikan untuk membuat penutup bagian atas bangunan biasa disebut struktur kubah monolit. Pembuatannya adalah dengan menggeser batu sedikit demi sedikit sehingga menghasilkan kemiringan. Kuil Pantheon memiliki lubang pada puncak kubah sebagai sarana memasukkan cahaya dari atas. Dapat dikatakan bahwa teknologi penerangan Romawi sudah lebih maju dibanding Yunani. Hal ini dipengaruhi juga oleh faktor kepercayaan. Seiring dengan peredaran matahari, suasana dalam interior diibaratkan sebagai “rotunda yang berputar siang dan malam, bagaikan nirwana.”
Struktur busur batu juga digunakan dalam pembuatan gerbang. Orang Romawi sering membuat gerbang besar di perbatasan yang menuju wilayah yang telah ditaklukkannya, sebagai perlambang kemenangan dan kejayaan.
Gambar 2.1 Tampak Perspektif


Gambar 2.2 Tampak Muka

 Gambar 2.3 Tampak Interior

Gambar 2.4 Tampak Dome

Gambar 2.5 Detail Kolom

 Gambar 2.6 Detail Kolom

Gambar 2.7 Denah

Gambar 2.8 Potongan/Aksonometri
 3. Colosseum, Roma

Arsitektur Romawi Kuno merupakan perkembangan dari Arsitektur Yunani Kuno namun memiliki inovasi, yaitu lekukan dan kubah pada bangunan. Salah satu bangunan Romawi yang sangat terkeal adalah colosseum. Colosseum juga dikenal dengan nama Flavian AmphitheatreColosseum  adalah adalah amphiteathre yang berbentuk epis yang berada di kota Roma. Colosseum adalah amphiteathre yang terbesar yang pernah dibuat dan dianggap sebagai salah satu arsitektur yang terbesar dan termaju. Pembangunan amphiteatre ini dimulai pada zaman Vespasianus di tahun 72 M dan selesai pada pemerintahan Titus pada tahun 80 M. Modifikasi lebih lanjut terjadi pada zaman Domitian di tahun 81-96. Karena dinasti tersebut adalah dinasti Flavianus maka amphiteatre tersebut disebut sebagai Flavian Amphitheatre. Bagunan ini dibangun dengan biaya yang berasal dari hasil rampasan bait Allah milik Yahudi setelah Yerusalem dikepung oleh Romawi. Colosseum bisa memuat sekitar 80.000. Biasanya digunakan sebagai arena pertarungan para gladiator dan juga drama mitologi. Colosseum ini dianggap sebagai ikon kejayaan Romawi.
Koloseum berukuran cukup besar. Dengan tinggi 48 m, panjang 188 m, lebar 156 m dan luas seluruh bangunan sekitar 2.5 ha membuat Koloseum terlihat begitu besar dan luas. Arenanya terbuat dari kayuberukuran 86 m x 54 m, dan tertutup oleh pasir. Bentuk elips atau bulat dari Koloseum gunanya untuk mencegah para pemain untuk kabur ke arah sudut dan mencegah para penonton untuk berada lebih dekat dengan pertunjukan.
Koloseum merupakan hasil karya yang sangat hebat. Tempat itu dikatakan sebagai stadium yang hebat dan spektakuler dikarenakan oleh bentuk dan struktur dari Koloseum itu. Sampai sekarang pun, Koloseum masih dikatakan sebagai stadion yang hebat dan spektakuler. Tempat duduk di Koloseum dibagi menjadi tingkatan-tingkatan yang berbeda berdasarkan status sosial dalam masyarakat Romawi.
Podium utama di yang terletak di bagian utara dan selatan untuk Kaisar dan keluarganya, pada tempat ini memberikan pemandangan yang terbaik dilihat dari arena, terdapat tempat istirahatnya, tempat penyimpanan harta juga berada di tingkat ini. Kemudian pada tingkat yang sama dengan platform yang lebih luas merupakan podium khusus untuk para senator Roman, yang boleh membawa kursi sendiri. Nama-nama beberapa senator masih dapat dilihat dari ukiran pada batu yang menjadi tempat duduknya.
Pada tingkat berikutnya disebut maenianum primum, yang dikhususkan untuk para bangsawan Roman. Selanjutnya pada tingkat ketiga adalah maenianum secundum yang dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian. Bagian paling bawah (immum) digunakan untuk para orang kaya, di bagian atasnya lagi (summum), digunakan untuk rakyat jelata. Dan yang terakhir, di bagian kayu (maenianum secundum in legneis) adalah tempat yang strukturnya dari kayu di paling atas bangunan. Tempat itu merupakan tempat untuk berdiri saja yang digunakan untuk para wanita rendahan.
Setelah 2 tahun Koloseum digunakan sebagai tempat pertunjukan, Anak termuda Vespasian yang bernama Domitian memerintahkan untuk mengkonstruksikan area bawah tanah (hypogeum), dua tingkat jalur bawah tanah yang saling berhubungan berupa terowongan dan kurungan dimana para gladiator dan binatang ditempatkan sebelum pertarungannya dimulai. Disana juga disediakan jebakan-jebakan berupa pintu jebakan yang digunakan untuk mencegah masuknya hewan-hewan buas yang tidak direncanakan ke arena dan untuk menjaga tempat penyimpanan senjata di dalam koloseum tersebut.
Gambar 3.1 Tampak Muka

Gambar 3.2 Tampak dari Dalam

Gambar 3.3 Detail Kolom

Gambar 3.4 Detail Arsitektur

Gambar 3.5 Denah


Gambar 3.6 Potongan/Aksonometri

Gambar 3.7 Detail Tempat Duduk
4. Trevi Fountain, Roma
Air Mancur Trevi (bahasa ItaliaFontana di Trevi) adalah sebuah air mancur di distrik TreviRomaItalia, yang dirancang oleh arsitek Italia Nicola Salvi dan diselesaikan oleh Pietro Bracci. Memiliki tinggi 26.3 meter (86 ft) dan lebar 49.15 meter (161.3 ft)
Keindahan Arsitektur. Patung-patung yang menghiasi air mancur tersebut menambah keindahan pemandangan di sana. Patung-patung tersebut bercerita mengenai “Taming of The Waters” atau cerita tentang seseorang yang menjinakkan air. Ada beberapa tokoh yang digambarkan sosok dalam patung tersebut, seperti Neptunus atau Poseidon, dan Triton, atau dewa laut dengan sosok lumba-lumba. Kamu juga dapat melihat bangunan Palazzo Poli atau Istana Poli yang menjadi latar belakang dari air mancur legendaris ini.

Gambar 4.1 Tampak Muka

 

Gambar 4.2 Detail



 Gambar 4.3 Tampak dari Dalam



B. ARSITEKTUR MODERN

1.  Heydar Aliyev Centre, Baku Azerbaijan


Bangunan ini tergolong modern karena bangunan ini sudah menggunakan bentukan yang unik dan tidak kaku lagi, biasa juga disebut "futuristic". terlihat pada lengkungan-lengkungan baguan atasnya yang menjadi ciri khas dari bangunan ini. dan juga penggunaan material bahan bangunan dan penggunaan warna yang lebih "classy" menambah kesan futuristic dari bangunan tersebut.

Gambar 1.1 Tampak Muka

Gambar 1.2 Interior


Gambar 1.3 Denah

Gambar 1.4 Potongan
2. Dongdaemun Design Plaza, Seoul, Korea Selatan
Gedung yang sepenuh sisinya berkurva ini sekarang telah menjadi ciri khas kota Seoul. Salah satu keunikan gedung ini adalah ketika malam sisi-sisinya akan menyala seperti lampu kerlap-kerlip. Cantik! Gedung ini merupakan pusat desain, seni, dan hiburan, serta memiliki stasiun subway sendiri, yaitu stasiun Dongdaemun Design Plaza
Gedung ini terlihat sangat modern karna bentukannya yang tidak kaku lagi, dan juga bangunan ini sangat menonjol dari bangunan lain yang sudah ada. penggunaan warna dan material pun menambah citra modern pada bangunan ini

Gambar 2.1 Tampak Atas
 

Gambar 2.2 Tampak Perspektif

Gambar 2.3 Interior



Gambar 2.4 Potongan


Gambar 2.5 Denah




3. London Aquatic Centre
Pusat olahraga ini didesain indah dan modern oleh Zaha. Gelanggang olahraga yang memiliki dua kolam renang seluas 50 meter persegi dan kolam untuk menyelam ini, sempat digunakan untuk Olimpiade dunia. Pada tahun 2014, akhirnya London Aquatics Stratford dibuka untuk umum.
Bangunan ini memiliki bentukan seperti gelombang air dikarenakan menyesuaikan konsep bangunan tersebut, yaitu sebagai tempat latihan renang. bangunan ini tergolong modern karna bentukannya yang sangat unik.

Gambar 3.1 Tampak Perspektif

Gambar 3.2 Tampak Atas

Gambar 3.3 Interior

Gambar 3.4 Potongan

Gambar 3.5 Denah


4. Guangzhou Opera House, Guangzhou China
Tempat ini menjadi pusat institusi kesenian di Tiongkok dan merupakan inspirasi dibalik salah satu koleksi fashion Vivienne Tam. Bangunan ini terlihat sangat modern dari berbagai aspek, dari luar sampai ke dalam. bisa dilihat pada bentuknnya yang sangat unik dan penggunaan material-material kaca yang menimbulkan kesan modern.

Gambar 4.1 Tampak Perspektif

Gambar 4.2 Tampak Depan

Gambar 4.3 Interior


Gambar 4.4 Denah

 Gambar 4.5 Potongan






Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.